Rabu, 16 November 2011

manfaat ice breaking bagi siswa di dalam pembelajaran


Semua guru tentunya pernah mengalami situasi belajar yang beku dan membosankan. Ini terjadi biasanya pada jam pelajaran terakhir. Siswa terlihat mengalami kejenuhan, konsentrasi belajar menurun, lelah, dan mulai bosan.
PADA kondisi seperti itu, siswa melam-piaskannya dengan mengobrol atau membuat gaduh di dalam kelas.
Banyak guru yang kebingungan menghadapi masalah seperti ini. Di antara mereka ada yang tetap saja menyampaikan materinya meskipun kondisi belajar siswa sudah tidak kondusif. Bahkan, ada guru yang memaksa anak agar diam dan mengikuti pelajaran dengan tertib. Cara-cara seperti ini akan merusak mental siswa dalam belajar dan akan membuat mereka membenci pelajaran.
Sebenarnya pada situasi beku dan membosankan seperti inilah, diperlukan ice breaking yang berguna untuk menyegar-kan suasana belajar, menghilangkan kejenuhan dan rasa kantuk. Memang, ice breaking ini biasanya dipakai pada saat penataran atau diklat. Namun, sebenarnya ice breaking juga sangat baik diterapkan pada saat proses pemeliharan.
Berdasarkan hasil penelitian, rata-rata setiap orang dapat berkonsentrasi penuh pada satu fokus tertentu hanyalah sekitar 15 menit. Setelah itu konsentrasinya akan menurun. Kalau kita cermati grafik belajar siswa, pada awalnya grafik tingkat daya serap siswa terhadap apa yang disampaikan guru cukup tinggi. Namun seiring dengan berjalannya waktu, beberapa menit kemudian terjadilah penurunan memori atau tingkat daya serap siswaterhadap materi pelajaran. Inilah merupakan saat yang paling tepat untuk melakukan ice breaking. Karena pada saat itu siswa telah mengalami kejenuhan sehingga sangat membutuhkan penyegaran untuk mengembalikan potensi atau kemampuan dalam menangkap pelajaran secara maksimal.
Menurut The Encyclopedia of Ice Breaker (1976), bentuk ice breakers ada bermacam-macam, mulai dari teka-teki, humor lucu, yel-yel, gerakan rubuh, sampai permainan. Namun, dilihat dari metodenya, dapat dikelompokkan menjadi enam jenis; yel-yel, tepuk ta- ngan, menyanyi, gerak dan lagu, gerak anggota badan, dan jenis games yang menggabungkan gerak dan kemam-puan berpikir. Beberapa permainan yang bisa diterapkan dalam kelas, di antaranya permainan untuk membangun kerja sama, permainan untuk membangun konsentrasi dan kepekaan, permainan untuk membangun kreativitas dan imajinasi.
Ice breaking juga dapat dilakukan dalam tahap perkenalan di awal-awal proses pembelajaran, misalnya pada kelas baru yang difasilitasi oleh wali kelas. Sehingga kegiatan ini dapat menciptakan keceriaan, semangat dan kesempatan untuk dapat saling mengenal antar warga kelas tersebut. Setelah seluruh siswa diminta berdiri dan menyebutkan data-data penting dirinya yang perlu diketahui oleh teman-teman dan wali kelasnya, kemudian dibuat kelompok. Masing-masing kelompok diberi kesempatan saling mengenal lebih dalam, salah satu caranya adalah permainan “Dua kejujuran, satu kebohongan”. Masing-masing siswa menyebutkan dua hal yang sebenarnya tentang dirinya dan satu hal yang tidak sebenarnya, kemudian temannya pada kelompok tersebut mencoba menebak mana yang sebenarnya dan apa yang tidak sebenarnya. Contoh : seorang siswa mengatakan bahwa dirinya adalah penggemar sepak bola, punya hobby menyanyi dan takut sekali akan kucing, kemudian teman dalam satu kelompok itu bergilir menebak mana diantara tiga pernyataan tadi yang benar dan mana yang tidak benar. Dengan cara ini diharapkan selain dapat menciptakan suasana akrab, ceria juga semua siswa dapat lebih mengenal teman-teman sekelasnya dengan lebih cepat.
Contoh-contoh ice breaking:
Siapa Dia?

Langkah-langkah :

* Minta semua peserta untuk berdiri dan membentuk lingkaran
* Minta seorang peserta untuk memperkenalkan nama dan satu hal lain mengenai dirinya dalam bentuk satu kalimat pendek (menyebut, hobi, atau tempat tinggal,), misal: Nama saya Retno, hobi baca buku.
* Mintalah peserta kedua untuk mengulang kalimat peserta pertama, baru kemudian memperkenalkan dirinya sendiri, misal : teman saya Retno, hobi baca buku, saya Rahnat, hobi main catur.
* Peserta ketiga harus mengulang kalimat 2 peserta sebelumnya sebelum memperkenalkan diri, demikian seterusnya sampai seluruh peserta memperoleh gilirannya.
* Apabila peserta tidak dapat mengingat nama dan apa yang dikatakan 2 peserta lainnya, maka ia harus menanyakan langsung pada yang bersangkutan: ‘siapa nama Anda?’ atau ‘siapa nama Anda dan apa hobi Anda?’

===========================================

Kisah Angka-Angka

Permainan ini dipakai agar peserta mengenal satu sama lain dengan cara santai dan menghapuskan kekakuan.

Langkah-langkah :

* Mintalah seluruh peserta berhitung dari nomor 1 dan seterusnya sampai selesai (habis)
* Minta setiap peserta mengingat nomor urutnya masing-masing dengan baik, jika perlu lakukan pengujian dengan menyebut secara acak beberapa angka dan minta peserta yang disebut nomornya untuk menyahut ‘ya’!, atau tunjuk beberapa orang peserta secara acak dan tanyakan ia nomor urut berapa.
* Tegaskan sekali lagi apakah mereka benar – benar mengingat nomor urutnya masing – masing.
* Setelah yakin, jelaskan bahwa Anda akan menyampaikan suatu berita atau suatu cerita tertentu di mana dalam sepanjang cerita itu akan disebut sejumlah angka – angka. Peserta yang disebut angka atau nomor urutnya diminta segera berdiri dan langsung meneriakkan namanya keras – keras kepada seluruh peserta lain. Jika terlambat 3 detik, peserta dikenakan hukuman ramai – ramai oleh peserta lain.
* Tanyakan kepada peserta apakah mereka paham peraturan tersebut?, jika perlu ulangi sekali lagi dan berikan contoh.
* Mulai bercerita, misalnya : saudara – saudara, latihan ini sebenarnya sudah direncanakan sejak lima bulan yang lalu, tapi karena beberapa hal, barulah tiga bulan yang lalu ada kejelasan dan kemudian dipersiapkan oleh delapan orang panitia ……….. dst. Atau cerita lain yang Anda karang sendiri pada saat itu ( yang penting, dalam cerita itu ada disebutkan angka – angka nomor urut peserta setiap satu kalimat atau setiap selang satu menit ).
* Lakukan sampai separuh peserta tersebut nomornya atau seluruhnya (bergantung kepada kecepatan Anda dan peserta dan sesuai dengan waktu yang tersedia)
* Lakukan diskusi dengan peserta tentang apa makna permainan ini dan dapat digunakan untuk apa saja dalam kegiatan latihan, termasuk perasaan – perasaan peserta sendiri.
* Simpulkan

Mencari Jodoh

Langkah-langkah :

* Buatlah kalimat pendek yang berhubungan dengan materi pelajaran yang akan diberikan , misal : Bersama Membangun Kepedulian. Kalimat yang dibuat sebanyak setengah dari jumlah peserta, kalau peserta 20 orang, harus disediakan 10 kalimat.
* Pecahlah kalimat tersebut ke dalam dua bagian dan ditulis di kertas, satu kertas berisi kalimat “Bersama Membangun” dan satu kertas berisi kata “Kepedulian”.
* Gulunglah kedua kertas yang berisi tulisan tadi.
* Bagikan kertas – kertas tergulung yang sudah disiapkan sebanyak jumlah peserta (apabila peserta ganjil, satu orang berpasangan dengan pemandu sendiri )
* Minta peserta untuk membuka gulungan kertas masing – masing dan membaca isinya yaitu sepotong kalimat yang belum lengkap.
* Minta peserta untuk mencari pasangannya masing – masing agar kalimat itu menjadi lengkap.
* Minta setiap pasangan berkenalan dan mendiskusikan arti kalimat tersebut.
* Minta peserta berkumpul lagi dan meminta setiap pasangan memperkenalkan pasangannya dan menyampaikan arti kalimat kepada peserta yang lain.

Berdirilah Jika …………

Langkah-langkah :

* Minta semua peserta untuk duduk membentuk lingkaran, lalu pemandu berdiri di tengah.
* Jelaskan kepada peserta bentuk permainannya, yaitu setiap pemandu mengucapkan kalimat, peserta mengucapkan kalimat, peserta diminta berdiri apabila kalimat itu sesuai dengan dirinya; misal : “ Keluarga saya adalah keluarga pedagang….. “; “ Saya seorang perempuan yang berani bicara di depan publik……. “ dsb.
* Ucapkan kalimat – kalimat yang relevan dengan keadaan peserta (jangan sampai ada peserta yang tidak pernah berdiri), contoh – contoh kalimat misalnya :

- Saya adalah petugas lapangan

- Saya lahir di pedesaan

- Saya lahir di kota besar

- Saya memiliki hobby membaca, dsb

* Setelah selesai, minta seluruh peserta untuk memperkenalkan nama, asal, dan hal lain yang berkenaan dengan dirinya secara singkat.

Game untuk menghangatkan, kerjasama dan komunikasi


1. Menghitung Mundur

Dalam pendampingan terhadap kelompok belajar di tengah masyarakat atau siswa, kita sudah biasa menganggap bahwa masyarakat atau siswa hanyalah penerima informasi, dan bukan pemberi atau sumber informasi. Mengubah kebiasaan atau cara pandang yang sudah lama kita miliki, merupakan hal sulit. Kita biasanya selalu menggunakan kacamata kita. Kita menggunakan bahasa, simbol, gambar, informasi dan teknologi yang berasal dari ‘kebudayaan’ kita. Kita tidak memperhatikan apa kesulitan yang dialami masyarakat atau siswa untuk menerima hal–hal yang tidak biasa bagi mereka. Sebenarnya, program yang kita kembangkan perlu dinilai menurut kacamata masyarakat atau siswa, berdasarkan apa yang mereka butuhkan, dengan cara yang mudah diterima mereka.

Langkah – langkah :

* Minta peserta untuk berdiri mambentuk suatu lingkaran. Setiap peserta menghitung secara bergiliran mulai dari 1 sampai 50 (atau sejumlah peserta)
* Pada saat menghitung, minta peserta memenuhi peraturan : setiap angka ‘tujuh’ atau ‘ kelipatan tujuh’, angka itu tidak disebutkan, melainkan diganti dengan tepuk tangan.
* Apabila ada peserta yang salah melaksanakan tugasnya, maka permainan dimulai dari awal.
* Sesudah 3 – 4 ronde, permainan tahap 1 selesai
* Permainan tahap – 2 dimulai dengan cara yang sama seperti di atas, tetapi hitungannya dimulai dari angka 50 mundur terus sampai dengan angka 1. Peraturan yang diterapkan juga sama, yaitu setiap angka ‘tujuh’ atau angka ‘kelipatan tujuh’ , angka itu tidak disebutkan, melainkan diganti dengan tepuk tangan.
* Setelah 3-4 ronde, permainan selesai.
* Minta peserta untuk mendiskusikan : (1) Manakah yang lebih baik banyak terjadi kesalahan, cara 1 atau cara 2 ? (2) Mengapa demikian ? (3) Kira-kira, apa hubungannya permainan ini dengan cara kerja kita dalam kelompok belajar atau di tengah – tengah kehidupan masyarakat kita ( apakah mudah mengganti kebiasaan pendekatan dari atas dengan yang dari bawah ) ?.

=========================================

2. Memahat Patung

Permainan ini bisa dipakai untuk menyadarkan peserta bahwa manusia tidak bisa dibentuk sedemikian rupa oleh orang lain.

Langkah – langkah :

* Minta beberapa orang peserta untuk tampil ke depan;
* Minta satu orang untuk menjadi pemahat patung, satu orang lainnya menjadi patung itu sendiri.
* Minta pemahat patung untuk mulai bekerja menjadikan patung itu sesuai dengan keinginannya dengan cara membimbing posisi kepala, kaki, tangan, tubuh patungnya (misal : tangan kanan ke atas, tangan kiri memegang kepala, lutut kanan bertumpu di lantai, kepala belok ke kiri, dsb)
* Minta patung untuk menuruti semua posisi yang diminta oleh pemahat (selama proses, pemahat dan patung tidak boleh saling berbicara)
* Setelah selesai, ajukan pertanyaan kepada para pemahat : Apakah menyenagkan membuat patung sesuai keinginannya sendiri ?
* Ajukan juga pertanyaan kepada para pemahat : Apakah menyenagkan untuk dibentuk sedemikian rupa oleh orang lain ?
* Kemudian diskusikan bersama peserta : Apakah manusia bisa dibentuk sedemikian rupa oleh orang lain ? Apakah anak – anak bisa ? Apakah orang dewasa bisa ? Bagaimana tanggapan peserta tentang permainan ini ?

3. Memasukan Spidol ke Botol

Langkah–langkah :

* Jelaskan kepada peserta bahwa sebelum membahas modul, akan dimulai dengan permainan memasukkan pensil ke dalam botol. Sebelum permainan dimulai siapkan terlebih dahulu sebuah botol yang bisa dimasuki pensil. Sebuah pensil yang diikat oleh 4 utas tali rapia, dengan panjang masing – masing 2 meter. Tali rapia tersebut harus bisa ditarik ke empat arah yang berbeda.

* Mintalah 8 orang peserta sebagai sukarelawan, sedangkan peserta lain menjadi pengamat.
* Tugaskan 8 orang peserta tersebut untuk berpasangan (menjadi 4 pasang), pasangan – pasangan tersebut berdiri membentuk lingkaran dimana di tengah – tengah lingkaran diletakkan sebuah botol. Salah seorang dari setiap pasangan ditutup matanya dan bertugas untuk memegang tali rapia yang mengikat pensil. Pasangan yang tidak ditutup matanya, berdiri di belakang yang ditutup matanya dan memberikan perintah (aba – aba) untuk memasukkan pensil tersebut ke dalam botol.
* Apabila peserta belum berhasil memasukkan pensil ke dalam botol, mintalah mereka untuk mencoba beberapa kali sampai berhasil.
* Setelah selesai permainan, tanyakan kepada peserta :

* Mengapa mereka memilih pasangannya masing – masing?

* Cukup mudahkah atau susah untuk memasukkan pensil ke dalam botol?
* Kalau mudah apa saja faktor yang mempengaruhi hal tersebut menjadi mudah?
* Apabila susah, apa saja yang membuat hal tersebut menjadi susah?
* Apa yang dirasakan oleh pasangan yang matanya ditutup?
* Adakah interaksi atau komunikasi antara pasangan yang satu dengan pasangan yang lain?
* Tanyakan kepada para pengamat, apa yang mereka amati selama proses permainan berlangsung?

Dari pertanyaan tersebut temukan kata kunci dari peserta : untuk dapat berhasil memasukkan pensil ke dalam botol, memerlukan kerjasama di antara mereka, tanpa kerjasama akan sulit untuk mencapai tujuan bersama.

* Bahas bersama peserta faktor–faktor yang bisa mempengaruhi dan menghambat kerjasama.

Game untuk menghangatkan, kerjasama dan komunikasi


1. Badai Berhembus (The Great Wind Blows)

Strategi ini merupakan icebreaker yang dibuat cepat yang membuat para peserta latihan bergerak tertawa. Strategi tersebut merupakan cara membangun team yang baik dan menjadikan para peserta lebih mengenal satu sama lain.

Langkah-langkah :

* Aturlah kursi –kursi ke dalam sebuah lingkaran. Mintalah peserta untuk duduk di kursi yang telah disediakan.
* Jelaskan kepada peserta aturan permainan, untuk putaran pertama pemandu akan bertindak sebagai angin.
* Pemandu sebagai angin akan mengatakan ‘ angin berhembus kepada yang memakai – misal : kacamata’ (apabila ada beberapa peserta memakai kacamata).
* Peserta yang memakai kacamata harus berpindah tempat duduk, pemadu sebagai angin ikut berebut kursi.
* Akan ada satu orang peserta yang tadi berebut kursi, tidak kebagian tempat duduk. Orang inilah yang menggantikan pemandu sebagai angin.
* Lakukan putaran kedua, dan seterusnya. Setiap putaran yang bertindak sebagai angin harus mengatakan ‘angin berhembus kepada yang …………. (sesuai dengan karakteristik peserta, misal : baju biru, sepatu hitam, dsb)


2. Lempar spidol

Permainan ini bertujuan untuk menghangatkan suasana dan menghilangkan kekakuan antar peserta dan pemandu dan antar peserta sendiri . Pelajaran yang bisa dipetik dari permainan ini adalah perlunya sikap hati–hati dan cepat tanggap.

Langkah–langkah :

* Mintalah semua peserta berdiri bebas di depan tempat duduk masing-masing.
* Minta peserta bertepuk tangan ketika Anda melemparkan spidol ke udara, dan pada saat spidol Anda tangkap lagi dengan tangan, semua peserta serta merta diminta berhenti bertepuk tangan. Ulangi sampai beberapa kali.
* Ulangi proses ke-2 dengan tambahan selain bertepuk tangan juga bersenandung. ( bergumam ) : “Mmmmm….!”.
* Ulangi proses ke–3 ini beberapa kali, dan setiap kali semakin cepat gerakannya, kemudian akhiri dengan satu anti klimaks : spidol Anda tidak dilambungkan, tapi hanya melambungkan tangan seperti akan melambungkannya ke atas (gerk tipu yang cepat !). amati : apakah peserta masih bertepuk tangan dan bergumam atau tidak ?
* Mintalah tanggapan dan kesan, lalu diskusikan dan analisa bersama kemudian simpulkan.


3. Sepatu Lapangan :

Permainan ini bermanfaat untuk mendorong proses kerjasama Tim, bahwa dalam sebuah Tim setiap orang akan belajar mendengar pendapat orang lain dan merekam masing-masing pendapat secara cermat dalam pikirannya, sebelum memutuskan pendapat apa yang terbaik menurut kelompok.

Langkah – langkah :

* Bagilah peserta ke dalam kelompok – kelompok kecil ( 5 – 6 orang ), 1 orang akan menjadi pembicara kelompok.
* Mintalah setiap kelompok untuk mendiskusikan tentang sepatu lapangan apa yang cocok untuk bekerja di ‘lapangan’ dan peralatan apa lagi yang dibutuhkan (waktunya sekitar 5 menit)
* Mintalah pembicara kelompok untuk mengingat pendapat yang berbeda dan pendapat yang sama dari setiap orang di kelompoknya masing-masing.
* Mintalah pembicara kelompok untuk menyampaikan hasil diskusi ini seklaigus memperkenalkan nama anggota kelompoknya dan apa pendapat orang – orang tersebut mengenai topik diskusi di atas.
* Setelah semua kelompok selesai, kemudian diskusikan : Apakah pembicara telah menyampaikan pendapat semua anggota kelompoknya secara tepat ? Apa yang dikurangi? Apa yang ditambah ? Apa yang tidak tepat.

4. Kompak

Permainan ini bermanfaat untuk menghangatkan suasana dan membentuk suasana kerja dalam Tim.

Langkah–langkah :

* Jelaskan kepada peserta aturan permainan ini
* Bagilah peserta ke dalam 5 – 6 kelompok, yang penting satu kelompok terdiri dari 6 orang.
* Mintalah masing – masing kelompok untuk membuat lingkaran dan satu orang anggota dari masing-masing kelompok untuk berdiri di tengah – tengah kelompoknya.
* Katakana bahwa permainan ini untuk mnguji kita , apakah di antara teman-teman dalam kelompok itu saling percaya kepada TIM KERJA KITA. Yang berdiri di tengah harus menutup matanya, dengan ditutup kain, kemudian menjatuhkan diri secara bebas kea rah mana saja.
* Sementara itu teman-teman dalam kelompoknya melingkar dan harus bertanggungjawab atas keselamatan teman yang di tengah tadi, karena permainan ini bisa – bisa akan memakan korban, maka jika yang di tenagh menjatuhkan diri kepadanya dia harus siap dan bertanggungjawab untuk menahan dan melemparkannya kepada teman yang lain. Begitu seterusnya, dan minta siapa yang di tengah bisa bicara dengan cara bergiliran .

5. Bercermin

Langkah–langkah :

* Minta setiap peserta untuk berpasangan, 1 orang menjadi bayangan di cermin dan 1 orang menjadi seseorang yang sedang berdandan di depan cermin.
* Bayangan harus mengikuti gerak – gerik orang yang berdandan.
* Keduanya harus bekerja sama agar bisa bergerak secara kompak dengan kecepatan yang sama.
* Minta peserta untuk mendiskusikan apa pesan dalam permainan ini.

Kamis, 10 November 2011

menyucikan hati dan perbuatan kita

Jasad dan fisik manusia membutuhkan makanan yang bergizi, yang secara sederhana dikatakan oleh orang awam dengan jenis makanan 4 sehat 5 sempurna, Subhanallah, Allah menciptakan Ruh-Ruh jiwa kita, dan menyediakan makanan ruh-ruh kita dengan bentuk ibadah dan bertasbih serta pengagungan kepada Allah SWT. Ruh-ruh membutuhkan makanan berupa pengamalan iman dan amal shalih, Kesehatan ruh-ruh manusia dapat lestari dengan cara selalu menjaga kepatuhan kepada-Nya dengan menjalankan rukan Islam dan Rukun Iman..
.
Dan kepunyaan Allah-lah tentara langit dan bumi.Dan adalah Allah Maha Perkasa lagi Maha Bijaksana. (QS. 48:7)
Sesungguhnya Kami mengutus kamu(Muhammad) sebagai saksi, pembawa berita gembira dan pemberi peringatan, (QS. 48:8)
supaya kamu sekalian beriman kepada Allah dan Rasul-Nya, menguatkan (agama)Nya, membesarkan-Nya.Dan bertasbih kepada-Nya di waktu pagi dan petang. (QS. 48:9)

.
Allah SWT, Allah Tuhan Yang Maha Suci, yang menuntun manusia untuk mendekat kepadanya, manusia diajari untuk menempuh jalan-jalan kesucian, jalan-jalan bahagia jalan-jalan selamat di sisi Allah.
Syaitan Laknatullah dan bala tentaranya senantiasa menggoda umat dan menghalang-halangi umat manusia dalam perjalanan meniti jalan meninggi, jalan menuju Allah dengan berbagai macam godaan dan berbagai macam kesenangan yang menjadikan manusia lupa kepada tugas mulianya dan berlalai-lalai di dunia dengan jalan-jalan bersenang-senang yang menggairahkan hawa nafsu dan mengotori jiwa.
Begitu kuatnya bisikan syaitan yang terus dibisikkan kepada manusia, hingga manusia lalai, dan baru tersadar, terkejut dan terperanjat ketika tiba-tiba umurnya habis dan tinggal sesaat untuk di jemput malaikat maut untuk terus berjalan ke alam selanjutnya.
Segala puji hanya bagi Allah Tuhan yang Maha Suci, Tuhan Yang Maha Indah, Allah menciptakan manusia dengan tugas yang satu, yaitu beribadah kepadanya, bertasbih kepada-Nya dan selalu mengagungkan-Nya. Dengan aqal hati, dan indra yang diberikan pada manusia Allah berkehendak agar manusia menjalani tugas mulia itu, Tugas Mulia untuk selalu melihat tanda-tanda keagungan-Nya disegenap ufuk ciptaanya dan kemudian rajin beribadah dan Bertasbih Memuji-Nya.
Bulan Romadon, bulan yang dipenuhi dengan Ibadah dan berlatih diri untuk mengekang hawanafsu yang sering menipu daya. Kesetiaan jiwa dalam mengekang hawanafsu untuk bertaat kepada Allah, Tubuh yang lapar dan haus serta lemah, di isi dengan ketekunan ibadah kepada Allah dalam bentuk sholat, menghayati Al-Qur’an dengan mentadaburinya, dan bersedekah kepada yang membutuhkan sebagai sarana pencuci jiwa dari segala dosa.
Ketika jiwa semakin suci dan semakin disucikan dengan ketaatan kepada Allah, jiwa bergerak meninggi menuju kepada kecintaan kepada Allah, menuju kepada kelezatan yang di ridhoi oleh Allah, penuh dengan ketenangan, ketenteraman dan kedamaian, disertai dengan rasa bahagia untuk selalu beribadah mengagungkan Allah SWT.
Sedikit demi sedikit jiwa bergerak meninggi, jiwa tersucikan dengan amal-amal kebaikan, dan mampu melepaskan diri dari belenggu bujukan hawa nafsu yang menggelincirkan, jiwa memperoleh kemerdekaan, merdeka dari tipu daya syaitan dan hawa nafsu. Bahkan dengan Kasih sayang-Nya Allah berkehendak menggapai hambanya yang tertatih-tatih ingin menuju kepada-Nya, sebagaimana sabda Rasulullah yang artinya:
.
Anas r.a. berkata: Rasulullah SAW bersabda dalam apa yang dikatakan dari firman Allah: Jika seorang hamba mendekat kepada-Ku sejengkal, maka aku akan mendekat kepadanya sehasta, dan jika mendekat kepada-Ku sehasta Aku mendekat kepadanya sedepa, dan jika datang kepada-Ku berjalan, Aku datang kepadanya berjalan cepat (HR Bukhari)
.
Ketika hati telah menuju kecintaan kepada petunjuk-petunjuk Allah, hati mulai senang bersanding menekuni Al-Qur’an dan bersanding menekuni nasehat-nasehat Rasulullah, jiwa telah menjadi semakin mantab di dalam kebahagiaan. Hati yang telah tersucikan, hati yang telah tenteram dengan berbagai macam kebaikan-kebaikan yang diridhoi Allah SWT. Nasehat-nasehat dari Allah dan Rasulnya terasakan sangat sejuk dan membahagiakan hati, dan terus ingin menekuni dan menekuni dan terus merasakan kelezatannya.
.
Dan orang-orang yang mendapat petunjuk Allah menambah petunjuk kepada mereka dan memberikan kepada mereka (balasan) ketaqwaannya. (QS. 47:17)
.
Hati yang semakin tersucikan semakin mencintai nasehat dari Allah dan Rasulnya dan semakin senang menerima curahan rahmat Allah kedalam hatinya, dan semakin tunduk untuk selalu rindu mendengarkan firman-firman-Nya
.
Katakanlah:”Berimanlah kamu kepadanya atau tidak usah beriman (sama saja bagi Allah). Sesungguhnya orang-orang yang diberi pengetahuan sebelumnya apabila al-Qur’an dibacakan kepada mereka, mereka menyungkur atas muka mereka sambil bersujud, (QS. 17:107)
dan mereka berkata:”Maha suci Tuhan kami; sesungguhnya janji Tuhan kami pasti dipenuhi”. (QS. 17:108)
Dan mereka menyungkur atas muka mereka sambil menangis dan mereka bertambah khusyu’. (QS. 17:109)

Mereka itu adalah orang-orang yang telah diberi nikmat oleh Allah, yaitu para nabi dari keturunan Adam, dan dari orang-orang yang Kami angkat bersama Nuh, dan dari keturunan Ibrahim dan Israil, dan dari orang-orang yang telah Kami beri petunjuk dan telah Kami pilih. Apabila dibacakan ayt-ayat Allah Yang Maha Pemurah kepada mereka, maka mereka menyungkur dengan bersujud dan menangis. (QS. 19:58)
.
Hati yang tersucikan, hati yang diampuni oleh Allah, Hati yang bersihkan oleh Allah, hati yang hidup dalam petunjuk Allah, Hati yang sangat mencintai untuk selalu beribadah kepada Allah, dan memang itulah tujuan Allah membentangkan seluruh Alam Raya. Agar setiap ciptaannya selalu bertasbih mengagungkan-Nya
.
Senantiasa bertasbih kepada Allah apa yang ada di langit dan apa yang di bumi. Raja Yang Maha Suci, Yang Maha Perkasa lagi Maha Bijaksana. (QS. 62:1)
maka bertasbihlah dengan memuji Tuhanmu dan mohonlah ampun kepada-Nya. Sesungguhnya Dia adalah Maha Penerima taubat. (QS. 110:3)
.
Hati yang tersucikan, Hati yang merdeka dari belenggu bujukan syaitan dan hawa nafsu, Hati yang bahagia menerima petunjuk Allah Tuhan semesta Alam, petunjuk Allah yang berbentuk Agama Islam, dan bahagia di dalam mengamalkannya. Hati yang disucikan, hati yang merasakan Islam sangat lezat di hati. Hati yang sangat mencintai Al-Islam agama Allah Tuhan Semesta Alam. Wallahu a’lam.